bicarakan

Komunikasi Kelompok

Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok mengacu pada komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlah lebih dari dua orang mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan kelompok. Komunikasi kelompok ini dilakukan secara terbuka. Melalui komunikasi ini dapat terjadi proses pengenalan pola-pola interaktif antar individu dengan titik berat tertentu, misalnya mengambil keputusan.

Komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran. Peran komunikasi kelompok bukan hanya sebagai sarana atau alat pertukaran informasi saja, melainkan memiliki puluhan peran yang sejalan dengan tujuan dari dibentuknya sebuah kelompok. Tujuan dibentuknya sebuah kelompok secara tidak langsung sebenarnya akan menjadi tujuan dari komunikasi kelompok itu sendiri.

Teknis atau cara melakukan komunikasi kelompok ini bersifat langsung karena tidak menggunakan media teknis, bersifat dua arah artinya ada interaksi antar anggota namun hanya sedikit kesempatan untuk umpan balik.

Alat atau Media dalam Komunikasi Kelompok

Untuk berkomunikasi secara efektif dalam sebuah kelompok, Anda membutuhkan media yang juga memfasilitasi interaksi dan sosialisasi. Media ini berfungsi sebagai forum untuk mempromosikan segala jenis kegiatan yang bermanfaat bagi komunitas/kelompok. Berikut ini adalah contoh beberapa media komunikasi kelompok yang paling umum :

1. Rapat atau Meeting

Tujuan dari rapat adalah untuk mendiskusikan, bernegosiasi, dan mencapai keputusan atas suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Rapat dapat dilakukan dalam suasana formal maupun informal dalam organisasi, perusahaan, dan instansi pemerintah. Sebuah kelompok atau komunitas akan menggunakan media rapat ketika mereka mendiskusikan masalah yang perlu dipecahkan, mendiskusikan keanggotaan, ide-ide baru, menyampaikan informasi, perintah atau pernyataan, dan mempersiapkan sebuah acara atau kegiatan.

2. Konferensi

Konferensi adalah acara yang lebih formal daripada rapat. Konferensi biasanya berlangsung selama beberapa hari, bahkan berbulan-bulan. Konferensi dapat bersifat internal organisasi atau terbuka untuk umum. Tujuan dari konferensi adalah untuk menemukan solusi untuk masalah, bertukar informasi dan mendiskusikan kebijakan. Konferensi juga dapat memperkuat ikatan organisasi antar anggota, meningkatkan kualitas layanan dan produk, mendorong anggota untuk mengambil keputusan, dan menemukan pengetahuan baru.

3. Workshop

Workshop mirip dengan rapat tetapi dalam skala yang lebih kecil. Workshop juga diadakan secara formal. Agenda workshop juga lebih fokus pada pemberian pengetahuan dan pemecahan masalah. Workshop ini bisa dilakukan di berbagai bidang seperti teknologi informasi, pengabdian masyarakat dan pariwisata.

4. Seminar

Seminar adalah suatu pertemuan yang membahas suatu hal atau masalah tertentu secara ilmiah di bawah pimpinan atau manajemen para ahli dan berwenang di bidangnya yang pada akhirnya menghasilkan suatu keputusan untuk acuan pemikiran di masa yang akan datang. Seminar adalah cara bagi kelompok kecil untuk mendiskusikan ide dan gagasan segar yang dimiliki kelompok tersebut. Biasanya, sebuah komunitas atau kelompok akan mengundang pembicara yang memiliki hubungan dengan seminar dan komunitas tersebut.

Jenis Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok menjadi dua jenis, yaitu :

1. Komunikasi Kelompok Kecil

Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi antara seorang manajer atau administrator dengan sekelompok karyawan yang memungkinkan adanya kesempatan bagi seseorang untuk memberikan respon secara verbal. Dengan kata lain, dalam komunikasi kelompok kecil, pemimpin dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan salah satu peserta kelompok.

2. Komunikasi Kelompok Besar

Komunikasi kelompok besar adalah kelompok komunikan yang karena jumlahnya yang banyak hampir tidak ada kesempatan untuk memberikan tanggapan verbal dalam situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Ketika berkomunikasi dengan kelompok besar, hanya ada sedikit kesempatan bagi komunikator untuk berdialog dengan komunikan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *